Kesabaranku akan diuji!
Udara segar kota Kairo pagi itu kurasakan nikmat sekali. Mentari pagi belum memperlihatkan dirinya. Sang fajar sebentar lagi datang mengawal mentari untuk menjalankan tugas rutinnya, tugas untuk menyinari belahan bumi kinanah setiap hari. Memberikan kehangatan kepada semua makhluk bumi yang berada di atasnya. Kairo masih sepi. Perlahan udara segar menyusup lembut melaluli celah jendela kamar yang tidak tertutup rapat. Aku bangkit menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan berwudlu.
Kulihat sepintas jam dinding yang berada di ruang depan flatku. Pukul tiga lebih sepuluh menit. Kuambil sajadah pemberian ibuku sebelum aku berangkat ke negeri seribu menara ini. Ku gelar mengarah ke kiblat. Ku dirikan sholat malam 2 rakaat saja ditambah sholat witir. Selesai sholat ku panjatkan do'a kepada Dzat Yang Menguasai siang dan malam.
Kemudian ku tutup dengan membaca sholawat.
Tidak lama kemudian terdengar sayup-sayup suara adzan memanggil dari mesjid Ar Rahman diikuti suara adzan dari mesjid yang lain. Sekejap suasana Kairo berubah menjadi ramai dengan suara adzan yang saling bersahutan dari menara-menara mesjid. Mulutku spontan menjawab panggilan suci itu,
"Alohu Akbar Allohu Akbar..."
Kulangkahkan kakiku menuju mesjid yang tak jauh dari tempat tinggalku. Udara pagi yang segar menemani perjalananku menuju mesjid Ar Rahman. Tak lama kemudian Iqomat dikumandangkan. Jam'ah langsung berbaris rapi dan seorang imam ke depan untuk memimpin sholat shubuh. Semua terhanyut dalam penghayan yang mendalam menghadap Alloh SWT.
Selesai sholat aku berdo'a secukupnya kemudian meninggalkan mesjid menuju rumah. Pagi itu hari Sabtu. Aku harus bersiap-siap pergi untuk mengurus Visa di daerah Madinah Bu'uts Al Islamiyah. Kesabaranku akan diuji disana!*
Aku pergi dulu ya! Lain kali disambung lagi.
Kulihat sepintas jam dinding yang berada di ruang depan flatku. Pukul tiga lebih sepuluh menit. Kuambil sajadah pemberian ibuku sebelum aku berangkat ke negeri seribu menara ini. Ku gelar mengarah ke kiblat. Ku dirikan sholat malam 2 rakaat saja ditambah sholat witir. Selesai sholat ku panjatkan do'a kepada Dzat Yang Menguasai siang dan malam.
Ya Alloh...
Hamba menghadap-Mu dengan berlumur dosa
Hamba menghadap-Mu dalam keadaan yang hina
Hamba malu menemui-Mu dalam keadaan seperti ini
Namun, Engkaulah yang meminta hamba untuk selalu menghadap-Mu
Engkaulah yang meminta hamba untuk mengadu hanya kepada-Mu
Engkaulah yang meminta hamba untuk selalu berserah diri kepada-Mu
Ya Alloh...
Hamba menyadari dosa hamba bagai buih di lautan
tetapi hamba yakin kasih sayang-Mu lebih luas melebihi luasnya lautan
Hamba menyadari hamba ini hina
tetapi hamba yakin bahwa hanya Engkaulah yang akan menjadikan hamba mulia
Ya Alloh...
Ampunilah dosa-dosaku, dosa kedua orang tuaku, Saudara-saudaraku
juga dosa guru-guruku dan sahabat-sahabatku
Engkaulah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Engkaulah yang Maha pengampun atas segala dosa.
Amiin...
Kemudian ku tutup dengan membaca sholawat.
Tidak lama kemudian terdengar sayup-sayup suara adzan memanggil dari mesjid Ar Rahman diikuti suara adzan dari mesjid yang lain. Sekejap suasana Kairo berubah menjadi ramai dengan suara adzan yang saling bersahutan dari menara-menara mesjid. Mulutku spontan menjawab panggilan suci itu,
"Alohu Akbar Allohu Akbar..."
Kulangkahkan kakiku menuju mesjid yang tak jauh dari tempat tinggalku. Udara pagi yang segar menemani perjalananku menuju mesjid Ar Rahman. Tak lama kemudian Iqomat dikumandangkan. Jam'ah langsung berbaris rapi dan seorang imam ke depan untuk memimpin sholat shubuh. Semua terhanyut dalam penghayan yang mendalam menghadap Alloh SWT.
Selesai sholat aku berdo'a secukupnya kemudian meninggalkan mesjid menuju rumah. Pagi itu hari Sabtu. Aku harus bersiap-siap pergi untuk mengurus Visa di daerah Madinah Bu'uts Al Islamiyah. Kesabaranku akan diuji disana!*
Aku pergi dulu ya! Lain kali disambung lagi.
1 comments:
amin Allahumma rabbal alamin...
Post a Comment