Berjalan Melawan WAKTU

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu dan semakin menjauh. Sementara yang akan datang terus mendekat seakan tak mau ketinggalan. Hatiku tetap sepi. Entah kemana perginya semagat juangku. Ya. Semangat untuk terus belajar demi masa depan yang cerah. Kemanakah semangat itu pergi? Terbawa arus waktu kah?

Ah, aku tidak tahu kemana dia pergi! Aku hanya bisa berharap dia segera kembali menyatu dengan hatiku memacu roda kehidupan yang semakin usang. Bersatu dengan darahku untuk menyalakan mesin kehidupan agar terus berjalan walau melewati jalan ganas penuh ranjau dan duri.

Waktu memang tidak akan berhenti walau hanya sekejap saja. Ia akan segera meninggalkan setiap orang. Ia tidak peduli siapa yang ia tinggalkan. Ia tidak pernah kembali menoleh ke belakang. Ia terus melaju tetap melawan arus perjalanan hidup manusia. Ia siap menelan siapa saja yang lalai dan akan membuat orang lalai itu merugi dan menyesal.

Namun penyesalan itu tidak akan berarti apa-apa jika tidak diimbangi dengan perubahan untuk menjadi lebih baik. Penyesalan saja tidak cukup untuk mengembalikan waktu yang telah lalu. Bahkan yang lebih dari penyesalan sekalipun. Semuanya akan sia-sia jika tidak dibarengi tekad untuk menjadi lebih baik dan memulai kebaikan sejak saat ini juga.

Biarlah yang lalu itu berlalu. Yang dihadapan sambut dengan perencanaan yang mantap dan relevan. Yang sedang dijalani mesti diisi dengan berbagai kebaikan agar kelak tidak menyesal kembali. Waktu yang sekarang tidak akan pernah datang kembali. Waktu yang akan datang adalah ketidakpastian. Dan waktu yang telah berlalu adalah kenangan. Jadikanlah waktu yang sedang dijalani lebih baik dari waktu yang telah berlalu. Waktu saat inilah waktu yang pasti.

Hanya kepada Alloh SWT. aku berserah dan memohon bimbingan. Kepada Alloh pula hamba memohon pertolongan. Semoga Alloh memberkahi waktu yang aku lalui semasa hidupku. Amin ya Robb…